Patrick Vieira (lahir di
Dikenal mempunyai operan bola yang hebat serta fisik yang kuat, namanya mulai dikenal sejak memperkuat
Dipanggil ke tim nasional untuk pertama kalinya pada tahun Dakar, Senegal, 23 Juni 1976) adalah gelandang tim nasional sepak bola Perancis yang bertinggi badan 191 cm dan bermain di Inter Milan sejak Agustus 2006. Musim sebelumnya ia memperkuat Juventus F.C., namun setelah Juventus diturunkan ke Seri B karena terlibat skandal pengaturan pertandingan, ia memutuskan untuk hengkang.Arsenal di Liga Utama Inggris. Arsenal ia bawa menjadi juara Liga Utama 3 kali (1997-98, 2001-02, 2003-04) dan Piala FA 4 kali (1998, 2002, 2003, 2005). Saat Tony Adams memutuskan untuk pensiun pada tahun 2002, Vieira menggantikannya sebagai kapten Arsenal.1997, Vieira telah memenangi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Perancis. Hingga 9 Juli 2006, ia telah 95 kali memperkuat Perancis dan mencetak 6 gol.
Biografi
Tak Lupa Akar Afrika
Seperti beberapa anggota skuad Les Bleus masa kini, Patrick Vieira juga tidak lahir di daratan
Tak jelas di mana sang ayah berada ketika itu. Vieira sendiri mengaku tak pernah mengenal papanya. "Ini bagian dalam hidupku yang enggan aku bahas," katanya dalam sebuah wawancara di harian
Keluarga imigran ini lantas menempati rumah susun di Trappes, di pinggir kota Paris, dekat
Di sinilah dia mulai mengembangkan bakatnya di sepak bola. Dua musim bersama
Dari seorang bocah pendiam yang dibesarkan oleh orangtua tunggal, Vieira menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik dunia serta bergelimang gelar bersama
Meski kadar kebintangannya semakin tinggi, Vieira tak pernah melupakan akarnya. Bersama mantan pemain Prancis seperti kiper
Tanggal
Ia berkata :
“ | Identitas Afrikaku terasa makin penting. | ” |
“ | Saat meninggalkan Senegal pertama kali agak sukar untuk membiasakan diri dengan Paris. Masih untung bahasanya sama. | ” |
“Anda terpaksa meninggalkan semua keluarga, teman, semua yang biasa Anda ketahui, budaya Afrika, dan seluruh jalan hidup Anda. Anda tak tahu hendak ke mana. Tapi, itu membuat kita belajar tentang diri sendiri. Anda belajar untuk menjadi kuat,” kenangnya.
“Penting bagiku untuk kembali berhubungan dengan Senegal, balik ke sana dan memulai sebuah proyek. Ini proyek yang kuimpikan sejak lama. Aku ingin mendarmabaktikan sesuatu buat negeri ini dan menggunakan sepak bola--semua orang suka sepak bola di sana--sebagai cara untuk memberi pendidikan kepada anak-anak. Mereka harus belajar bahwa hanya kerja keras yang dapat menuntun kepada kesuksesan.”, begitu katanya.
Menurut Vieira, pada awalnya ada siswa Diambars yang bahkan tak bisa baca-tulis. “Namun, sekarang sudah ada kemajuan. Mereka dapat membaca buku dan menulis berbagai kisah, sesudah itu berlatih sepak bola,” lanjutnya.
Ia berujar “Kami selalu bilang sangat sulit menjadi pesepak bola profesional. Mungkin hanya satu atau dua anak yang benar-benar akan sukses. Di sini pendidikan jadi penting. Kami membayari mereka untuk melanjutkan kuliah di universitas di Eropa. Sesudah itu mereka bisa balik ke Senegal, menjalankan bisnis dan menyongsong masa depan yang lebih cerah,” begitu cetusnya.
Serba-serbi Patrick Vieira
Berbeda di dalam Lapangan
Selalu ada fakta unik di balik perjalanan karier seorang bintang. Ini juga berlaku buat Patrick Vieira, pemain yang cuma jadi cadangan di AC Milan namun kemudian membubung tinggi di Arsenal.
Berikut beberapa di antaranya yang cukup menarik.
Di level klub, momen paling gemilang adalah ketika ia selaku kapten Arsenal mengangkat trofi juara di musim 2003/04 dengan rekor unbeaten.
Ada dua anggota skuad Prancis pemegang gelar juara dunia
Vieira punya karakter bertolak belakang di dalam lapangan. Saat bertanding, ia terlihat agresif dan tak suka kekalahan. Padahal, menurut
Profil
Prestasi
Prestasi Timnas
Prestasi Klub
Penghargaan
Carlsberg Player of the Year, 2004, Arsenal
Salah satu dari 100 pemain terbaik dunia versi FIFA, 2004 Juara Serie A 1995/96 (AC Milan)
Juara Premier League 1997/98, 2001/02, 2003/04 (Arsenal)
Juara Piala FA 1998, 2002, 2003, 2005 (Arsenal)
Runner-up Piala FA 2001 (Arsenal)
Juara Serie A 2005/06 (Juventus)
Gelar Juventus kemudian dicopot karena terbukti terlibat dalam skandal pengaturan skor.Juara Piala Dunia 1998
Runner-up Piala Dunia 2006
Juara Piala Eropa 2000
Juara Piala Konfederasi 2001Nama:Patrick Vieira
Kebangsaan: Prancis
Tanggal Lahir: 23 Juni 1976
Tempat Lahir: Dakar, Senegal
Postur: 192 cm/83 kg
Julukan: La Grande Saucisse, Paddy
Posisi: Gelandang Bertahan
Debut Pro: 20 November 1993, Nantes vs Cannes, 0-0
Debut Timnas: 26 Februari 1997, Prancis vs Belanda , 2-1
Penampilan Timnas: 94 (6 gol)Arsene Wenger. Sebelum resmi menukangi Arsenal, Wenger meminta Vieira diboyong terlebih dulu. Vieira kemudian teken kontrak pada Agustus 1996, sedangkan Wenger sebulan sesudahnya. Termasuk pemain yang paling sering kena kartu dan bahkan pernah diusir dua kali berturut-turut dalam dua partai pembuka musim 2000/01.Piala FA kala The Gunners menekuk Southampton 1-0. 1998 yang berzodiak Cancer dan kebetulan sama-sama pernah menyandang ban kapten: Zinedine Zidane dan Patrick Vieira. Uniknya keduanya memiliki tanggal lahir sama, yakni 23 Juni. Bedanya, Zidane lahir pada tahun 1972 dan berusia empat tahun lebih tua. Oh ya, pendahulu mereka, Jean Tigana, anggota “kuartet ajaib” Les Bleus yang menjuarai Piala Eropa 1984 juga lahir pada 23 Juni ([1955]). L’Equipe, aslinya ia sangat kalem dan santai.My Autobiography, dianggap kurang menceritakan hal-hal pribadi dan terlalu fokus kepada perjalanan kariernya di Arsenal dan timnas. Ada beberapa pernyataan unik dan kontroversial dalam buku terbitan Orion tersebut, termasuk kecamannya kepada Ruud van Nistelrooy dan kekagumannya kepada Manchester United, yang dianggap sebagai klub terbaik Inggris.Eropa. Ia lahir di Dakar, Senegal, dan bersama abangnya mesti menemani sang ibu, Emilienne, menyeberang ke Prancis di usia delapan tahun.The Guardian.Versailles. Pada masa-masa itu, kondisi di sekitar kediaman Vieira masih cukup damai. Tak seperti saat ini di mana sering terjadi kekerasan, khususnya yang berbau Sara.Cannes (1993-1995), Vieira dilirik AC Milan. Sayang, ia tak berkembang bersama klub raksasa Italia itu dan hanya tampil dalam dua gim pada musim 1995/96.
Namanya mulai melambung sejak direkrut Arsene Wenger pada awal musim 1996/1997. Dunia pun pada akhirnya menjadi saksi terjadinya metamorfosis seorang imigran Afrika.Arsenal dan timnas Prancis. Sejak tahun 2000, klub-klub kaya seperti Real Madrid, Juventus, Manchester United mencoba menggaetnya.Bernard Lama dan Jimmy Adjovi Boco mereka berinisiatif mendirikan Diambars Institute (‘Diambars’ dalam dialek Wolof, Senegal, berarti ‘pejuang’), yakni semacam akademi sepak bola modern yang tak hanya melatih anak-anak Afrika menjadi atlet sepak bola, tapi juga menyediakan kegiatan belajar-mengajar formal di dalam kelas.24 Mei 2003, Vieira kembali ke negeri leluhurnya untuk pertama kali setelah 18 tahun dalam acara peletakan batu pertama institut tersebut di Saly, Senegal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar